Senin, 17 Agustus 2009

PLASENTA PREVIA

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN
Perdarahan ante partum adalah perdarahan setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak danlebih berbahaya daaripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu. ( MOECHTAR, rustam )
Perdarahan ante partum adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan diatas 28 minggu atau lebih. ( manuaba, ida bagus gede )
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. ( sarwono prawihardjo )
Plasenta previa adalah plasenta dengan implantasi disekitar segmen bawah lahir rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh osteum uteri internum. ( manuaba, ida bagus gede )
Plasenta previa adalah keadaasn dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal ; yaitu pada segmen bawah lahir sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. ( MOECHTAR, rustam )
B. KLASIFIKASI
Plasenta previa berdasarkan pembukaan
1. plasenta previa sentralis ( totalis ); bila pembukaan 4 – 5 cm teraba plasnta menutupi seluruh ostea.
2. plasenta previa lateralis : bila pembukaan 4 – 5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh plasenta, di bagi 2 :
· Plasenta previa lateralis posterior ; bila sebagian menutupi ostea bagian belakang
· Plasenta previa lateralis anterior ; bila menutupi ostea bagian depan
· Plasenta previa marginalis ; bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostea yang ditutupi plasenta.
C. ETIOLOGI
1. umur dan paritas
2. endometrium hipoplastis
3. endometrium bercacad pada bekas persalinan berulang – ulang, bekas operasi, kuret dan manual plasenta.
4. korpus luteum bereaksi lambat
5. adanya tumor
6. kadang pada mal nutrisi


D. PATOFISIOLOGI
Plasenta previa adalah implantasi plasenta dibawah rahim sehingga menutupi kanalis servikalis dan menggangu proses persalinan dengan terjadinya perdarahan. Perdarahan pada plasenta previa terjadi biasanya tanpa rasa sakit pada saat tidur atau sedang malakukan aktivitas, mekaisme perdarahan karena pembentukan segmen bawah rahim menjelang kehamilan aterm sehingga plasenta lepas dari implantasi dan menimbulkan perdarahan. Bentuk perdarahan ini bisa sedikit dan bisa banyak, dan menimbulakan penyulit pada janin maupun ibu. Peyulit pada ibu dapat menimbulkan anemia sampai syok. Sedangkan pada janin dapat menimbulkan asfiksi sampai kematian janin dalam rahim. Implantasi plasentya dibawah rahim meyebabkan bagian terendah tidak mungkin masuk pintu atas panggul atau menimbulkan kelainan letak janin dalam rahim. Hal ini bisa disebabkan endometrium di fundus uteri belum siap menerima implantasi, endo metrium yang tipis sehingga diperlukan perluasan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi janin dan juga disebabkan vili korealis pada korion leave yang persisten.
E. TANDA DAN GEJALA
a. Perdarahan pervaginam atau perdarahan dengan awitan mendadak,
b. Dapat berhubungan atau dipresipitasi oleh iritabilitasi
c. Ada kelainan letak janin
Karena kepala anak sangat tinggi akibat dari plasentaterletakpada kutub bawah rahim,kepala tidak mendekati atas panggul, maka ukutran panjang rahim berkurang sehingga mengakibatkan seringnya kelainan letak janin.
d. Tidak disertai gejala nyeri( Tanda khas placenta previa )
e. Pada pemeriksaan jalan lahir teraba jaringan plasenta (lunak)
f. Dapat disertai gawat janin sampai kematian janin, tergantung beratnya
F. PERIKSAAN PENUNJANG
a. pemeriksaan laboratorium darah rutin
b. Ultrasonografi
c. Pemeriksaan radio isotopik
d. pemeriksaan dalam, dilakukan dengan sangat hati hati karena dapat menimbulkan perdarahan yang lebih hebat







G. PATH WAY





































H. PENATALAKSANAAN PERAWATAN
Ketika klien masuk rumah sakitperawat mulei mengkaji adanya perdarahan. Dari pemeriksaan abdomen pada kasus plasenta previa rahim akan memiliki tonus yang normal, lunak, rileks, dan tidak nyeri tekan.
Intervensi keperawatan bergantung dari pengkajian. Apakah klien akan ditangani secara konservatif atau aktif. Informasi tentang placenta previa termasuk penyebab, pengobatan dan prognosis dijelaskan kepada ibu dan keluarga. Tanda vital dan pemeriksaan non invasifdilakukan berulang untuk mengobservasi tanda penurunan status haemodinamik.status janin secara terus menerus dipantau jika janin masih hidup setelah terjadi perdarahan tersebut.
Jika dilaksanakan penatalaksanaan konservatifperwatan dipusatkan pada pengkajian yang akurat dan perujukan yang sesuai.ibu diberitahu tentyang pentingnya tirah baringdan melaporkan setiap perdarahan atau spotting berikutnya. Nilai laboratorium dievaluasi bila terdapat penurunan haemoglobin, haematokrit dan perubahan pada nilai koagulasi.kesehatan janin dilakukan dengan pemeriksaan non stress profil biofisik dan ultrasonografi. Setiap petunjuk penurunan kesejahteraan janin segera kolaborasi dengan dokter.
Jika peanatalaksanaan aktif dilakukan perawat secara kontinyu mengaji status ibu dan janin saat menyiapkan operasi. tanda vital,perubahan kesadaran dan oliguri. Pemeriksaan janin dipertahankan dengan memantau janin secara elektronik guna memeriksa tanda hipoksia.
Dukungan emosional untuyk ibu dan keluarga sangat penting. Jika mengalami perdarahan aktif ibu tidak hanya khawatire terhadap dirinya tetapi juga janinya. Semua prosedur harus dijelaskan dan dan harus ada seseorang yang menemani ibu untuk memberinya dukungan.
Jika ibu dipulangkan dalam kondisi yang belum stabildan ditetapkan bahwa ia akan ditangani secara konservatif setelah didiagnosis palsenta previa, penyuluhan difokuskan pada upaya mencegah komplikasi lebih lanjut. Ibu akan tahu kapan harus melapor jika ada perdarahan atau spotting
Hasil akhir yang dievaluasi ibu bisa melahirkan dan pulang tanpa adanya tanda komplikasi, peda janin bisa bertahan hidup sampai lahir, dan dipulangkan bersama ibu tanpa gangguan.

I. PENGKAJIAN
1. Pemeriksaan fisik dilakukan secara head toe
2. Pengakajian data dasar:
a. Riwayat kehamilan
b. Riwayat penyakit sekarang bagaimana?
c. Riwayat penyakit dahulu bagaimana? (penyakit yang berhubungan dengan kelainan kandungan: plasenta previa, endometriosis, dismenhorea yang hebat, tumor padat ovarium, kista ovarii, dan lain-lain)
d. Riwayat menstruasi bagaimana?
F Waktu menarche
F Lama haid
F Adakah dismenorhea, menoragia, methoragia?
e. Sirkulasi: gejala palpitasi, perubahan tekanaan darah, dan nadi.
f. Aktivitas istirahat dan tidur
Kelemahan atau malaise, insomnia dan mudah lelah.
g. Integritas ego
Kecemasan dan mudah tersinggung
h. Eliminasi
Poliuri, retensi urine, obstipasi, dan hidronefrosis
i. Nutrisi
Mual dan nafsu makan berkurang (anoreksia), berat badan menurun.
j. Neurosensori
Pusing, sinkop
k. Nyeri/ ketidaknyamanan
Nyeri saat terjadi perdarahan
l. Keamanan
Resiko abortus bila terjadi pada kehamilan, dan resiko terjadinya infeksi
m. Interaksi Sosial
Keterbatasan mobilitasfisik dan gangguan fungsi peran.

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehlangan vaskuler berlebihan
2. perubahan perfusi janringan berhubungan dengan hipovolemia
3. ansietas berhubungan dengan ancaman kematian, diri sendiri, janin.
4. resiko tinggi cedera terhadap ibu berhubungan dengan hipoksia jaringan atau organ, profilk darah abnormal, kerusakanm sistem imun.
5. resiko terhadap kelebihan volume cairan berhubungan dengan penggantian kehilangan cairan berlebih
6. perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemia

K. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan 1:
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehlangan vaskuler berlebihan
Kriteria hasil :
Mendemontrasikan kestabilan/perbaiakn keseimbangan cairan dibuktikan oleh :
Tanda vital stabil ( N : 60 – 100 x / mnt, respirasi 12 – 20 x / mnt, TD : 140/90 mmHg, S : 36 – 37 0C)
Pengisian kapiler baik ( kurang dari 3 – 5 detik )
Haluaran serta jenis urin adekuat secara individual ( normal haluaran urin pada wanita ½ - 1 / kg BB/jam )
Intervensi keperawatan :
Mandiri :
Evaluasi, laporkan dan catat jumlah serta sifat kehilangan darah
Lakaukan tirah baring intruksikan klien untuk menghindari falsafah monuver dan koitus
Posisikan klien dengan cepat, terlentang dengan panggul ditinggikan atau posisi semi flower hindari posisi terndelen burk
Catat vital sign, pengisian kapiler pada dasar kuku, waran membran mukosa
Pantau masukan haluaran, dapatkan sampel urin dan ukur berat jenis
Auskultasi bunyi nafas
Simpan jaringan atau hasil konsepsi yang keluar
Kolaborasi :
Dapatkan / tinjau ulang pemeriksaaan darah : HDL, fibrinogen, HCG
Berikan cairan intra vena sesuai indikasi
Siapkan kelahiran saecar bila ada indikasi

Perubahan perfusi janringan berhubungan dengan hipovolemia
Kriteria hasil :
Mendemontrasikan perfusi adekuat dibuktikan oleh
DJJ dalam batas normal ( 120-160x/menit)
Tes non stress reaktif
Intervensi keperawatan :
Mandiri :
Perhatikan status fisiologis ibu, status sirkulasi dan volume darah
Auskultasi dan laporkan DJJ, catat brakikardi / trakikardi, catat perubahan pada akitivitas janin
Catat kehilangan darah ibu dan adanya kontraksi uterus
Catat perkiraan tanggal kehilangan dan tinggi fundus
Anjurakan tirah baring pada posisi miring
Kolaborasi :
Berikan suplemen pada klien
Ganti kehilangan darah ataui cairan
Bantu dengan USG dan amneostesis, jelaskan prosedur
Siapkan klien untuk intervensi bedah dengan cepat

Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian, diri sendiri, janin.
Kriteria hasil :
Mendiskusikan ketakutan mengenai diri, janin, dan masa depan kehamilan
Menmgungkapak pengetahuan situasi yang akurat
Mendemontrasikan pemecahan masalah dan penggunaan sumber sumber secara efektif
Melaporkan / menunjukan berkurangnya ketakutan
Intervensi keperawtan :
Mandiri :
Diskusikan pemahaman tentang situasi klien dan pasngan
Pantau respon verbal dan non verbal
Dengarkan masalah klien dengan aktif
Berikan informasi dalam bentuk verbal dan tertulis, beri kesempatan klien untuk mengajukan pertanyaan dengan jujur
Jelaskan prosedur dan arti gejala
Libatkan klien dalam perencanaan dan berpartisipasi dalam perawatan

Resiko tinggi cedera terhadapa ibu berhubungan dengan hipoksia jaringan atau organ, Profil darah abnormal, kerusakanm sistem imun.
Kriteria hasil :
Tidak demam
Menunjukan profil darah dengan SDP, HB, dan pemeriksaan kolaborasi normal
Mempertahankan haluaran urin dengan tepat
Intervensi keperawtan :
Mandiri :
Kaji jumlah darah yang hilang, pantau dan gejala syok
Catat suhu, hitung SDP, bau, dan warna rabas vagina, dapatkan kultur yang diperlukan
Periksa petekie atau perdarahan dari sisi intra vena
Berikan informasi tentang resiko penerimaan produk darah
Kolaborasi :
Dapatklan golongan darah dan pencocokan silang
Berikan penggantian cairan , pantau pemeriksaan koabolasi
Berikan antibiotik parenteral
Atasi masalah dasar

Resiko resiko terhadap kelebihan volume cairan berhubungan dengan penggantian kehilangan cairan berlebih
Kriteria hasil :
Menunjukan TD, berat jenis urin, dan tanda-tanda neurologis dalam batas normal, tanpa kesulitan pernapasan
Intervensi keperawatan :
mandiri :
Pantau adanya peningkatan TD dan nadi, catat tanda pernafasan, seperti dispneu, krekles, dan rhonki
Pantau dengan cermat kecepatan infus catat masukan/haluaran, ukur berat jenis urin.
Kolaborasi :
Kaji kadar hematokrit
























Tinjauan kasus

I. PENGKAJIAN
A. Identitas pasien:
1. Nama Pasien : Ny S
2. Alamat : Pekalongan
3. Umur : 48 tahun
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : -
6. Agama : Islam
7. Suku Bangsa : Jawa
B. Identitas penanggung jawab:
1. Nama Penanggung Jawab : Tn. S
2. Alamat : Pekalongan
3. Umur : 68 tahun
4. Pendidikan : SPG
5. Pekerjaan : Pensiunan PNS
6. Agama : Islam
7. Suku Bangsa : Jawa
Diagnosa Medis : plasenta previa
Tanggal Pengkajian : 10 Oktober 2007

II. ALASAN KUNJUNGAN ATAU KELUHAN UTAMA
Klien datang dengan keluhan pada saat bangun tidur mengalami perdarahan pervaginam yang diawalai spoting sejak dua hari yang lalu tanpa disertai dengan nyeri. Ketika turun dari tempat tidur darah mengalir dari kakinya.
III. STATUS KESEHATAN ATAU PENYAKIT SAAT INI
Klien G4P3A0, HPHT 03 maret 2007, HPL 10 Desember 2007. mengalami perdarahan pervaginam yang diawali spotting saat tidur sejak dua hari yang lalu, tanpa disertai nyeri. Dua pertiga pembalut yang digunakan penuh denga darah merah terang.
IV. RIWAYAT MEDIS MASA LALU
Klien belum pernah mengalami sakit seperti ini. Klien tidak ada riwayat gangguan perdarahan dan tidak ada riawayat gangguan dalam medis.

Status obstetri
No
Tipe persalinan
BB lahir
Keadaan bayi waktu lahir
Komplikasi nifas
Umur sekarang
1
Partus spontan per vaginam
3400 gram
Sehat
-
9 tahun
2
Partus spontan per vaginam
3000 gram
sehat
-
6 tahun
3
Partus spontan per vaginam
3.200 gram
Sehat
-
3 tahun
a. Riwayat menstruasi bagaimana?
F Waktu menarche : 14 tahun
F Lama haid : 7 hari
F tidak ada riwayat dismenorhea, menoragia, methoragia

V. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik
a Tanda vital: TD 100/70 mmHg, nadi 100x permenit, suhu: 36.5ºC, Penapasan 28x/menit. DJJ : 156x/mnt
b Keadaan umum: baik, compos metis
c Payudara :
o Kesan umum : simetris,
o Putting susu : Kedua puting menonjol.
d Abdomen :
o Keadaan : membesar sesuai umur kehamilan
e Fundus uteri
34 cm, uterus lunak tidak teraba kontraksi.
f Abdomen
Bising usus positif ± 20x / menit, timpani. DJJ (+) dalam batas normal.
g Genetalia
Ada perdarahan pervaginam.
h Ekstremitas atas
Tidak ada kelemahan otot atau parasthesia, terpasang infus.
i Ekstremitas bawah
Tidak ada pembengkakan sendi dan tidak ada edema, tidak ada kelemahan otot atau parsthesia.
j Kulit
Warna: sawo matang. Tidak ada lesi, turgor baik.
Pemeriksaan laboratorium.
Hb : 9,3 g/dl, hematokrit : 27 %, trombosit : 145.000 mm3.

















ANALISA DATA

No
Data Fokus
Diagnosa Keperawatan
1.
DS:
’ klien mengatakan darah yang keluar cukup banyak dan warna merah’.
DO:
- TD 100/70 mmHg, nadi 100x permenit, suhu: 36.5ºC, Penapasan 28 x/menit.

kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehlangan vaskuler berlebihan

2.
DS:
Klien mengatakan ‘ saya takut kalau terjadi apa – apa sama anak saya ‘
DO:
Klien tampak gelisah TD 100/70 mmHg, nadi 100x permenit, suhu: 36.5ºC, Penapasan 28 x/menit.


ansietas berhubungan dengan ancaman kematian, diri sendiri, janin.























RENCANA KEPERAWATAN

No
DP
Tujuan
Intervensi
Ttd
1.





























2
Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehlangan vaskuler berlebihan





















ansietas berhubungan dengan ancaman kematian, diri sendiri, janin.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam, volume cairan stabil.
KH:
mendemontrasikan kestabilan/perbaiakn keseimbangan cairan dibuktikan oleh :
a. tanda vital stabil ( N : 60 – 100 x / mnt, respirasi 12 – 20 x / mnt, TD : 140/90 mmHg, S : 36 – 37 0C)
b. pengisian kapiler baik ( kurang dari 3 – 5 detik )
c. haluaran serta jenis urin adekuat secara individual ( normal haluaran urin pada wanita ½ - 1 / kg BB/jam )








Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam, ansietasklien berkurang
KH:
- Klien tampak tenang
- Ekspresi lebih rileks



a. evaluasi, laporkan dan catat jumlah serta sifat kehilangan darah
b. lakaukan tirah baring intruksikan klien untuk menghindari falsafah monuver dan koitus
c. posisikan klien dengan cepat, terlentang dengan panggul ditinggikan atau posisi semi flower hindari posisi terndelen burk
d. catat vital sign, pengisian kapiler pada dasar kuku, waran membran mukosa
e. pantau masukan haluaran, dapatkan sampel urin dan ukur berat jenis
f. auskultasi bunyi nafas
g. simpan jaringan atau hasil konsepsi yang keluar
kolaborasi :
h. dapatkan / tinjau ulang pemeriksaaan darah : HDL, fibrinogen, HCG
i. berikan cairan intra vena sesuai indikasi
j. siapkan kelahiran saecar bila ada indikasi

- diskusikan pemahaman tentang situasi klien dan pasngan
- pantau respon verbal dan non verbal
- dengarkan masalah klien dengan aktif
- berikan informasi dalam bentuk verbal dan tertulis, beri kesempatan klien untuk mengajukan pertanyaan dengan jujur
- jelaskan prosedur dan arti gejala
- libatkan klien dalam perencanaan dan berpartisipasi dalam perawatan








CATATAN KEPERAWATAN
No
Tgl
Implementasi
Evaluasi
Ttd
1.




























2.


















a. mengevaluasi, laporkan dan catat jumlah serta sifat kehilangan darah
b. menintruksikan melakukan tirah baring, dan mengintruksikan klien untuk menghindari falsafah monuver dan koitus
c. memposisikan klien dengan cepat, terlentang dengan panggul ditinggikan atau posisi semi flower hindari posisi terndelen burk
d. mencatat vital sign, pengisian kapiler pada dasar kuku, waran membran mukosa
e. memantau masukan haluaran, dapatkan sampel urin dan ukur berat jenis
kolaborasi :
a. dapatkan / tinjau ulang pemeriksaaan darah : HDL, fibrinogen, HCG
b. berikan cairan intra vena sesuai indikasi
c. siapkan kelahiran saecar bila ada indikasi


- mendiskusikan pemahaman tentang situasi klien dan pasangan
- memantau respon verbal dan non verbal
- mendengarkan masalah klien dengan aktif
- memberikan informasi dalam bentuk verbal dan tertulis, beri kesempatan klien untuk mengajukan pertanyaan dengan jujur
- jmenelaskan prosedur dan arti gejala
melibatkan klien dalam perencanaan dan berpartisipasi dalam perawatan
S :
klien mengatakan ‘ darah yang keluar berwarna merah dan tidak nyeri’.
O :
- TD 100/70 mmHg, nadi 100x permenit, suhu: 36.5ºC, Penapasan 28 x/menit.
- Dua pertiga pembalut yang digunakan klien penuh
A : masalah belum tertasi
P : lanjutkan intervensi











S :
- klien mengatakan ‘ takut dengan keadaanya sekarang’.
- klien mengatakan ‘takut terjadi apa – apa terhadap bayinya’ .
O: TD 100/70 mmHg, nadi 100x permenit, suhu: 36.5ºC, Penapasan 28 x/menit, klien tampak gelisah

A: masalahansietas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi









BAB IV
PEMBAHASAN


A. Pengkajian.
Pengkajian yang dilakukan penulis menggunakan teknik wawancara, inspeksi, palpasi dan auskultasi untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh pasien.
Data subyektif yang didapat dari pengkajian adalah klien mengatakan darah yang keluar warna nya merah, klien takut dengan keadaan nya sekarang, klien takut terjadi sesuatu pada bayinya.
Data obyektif: klien tampak gelisah, TD 100/70 mmHg, nadi 100x permenit, suhu: 36.5ºC, Penapasan 28 x/menit

B. Diagnosa Keperawatan.
Dari pengkajian yang penulis lakukan, ditemukan diagnosa keperawatan antara lain:. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehlangan vaskuler berlebihan, ansietas berhubungan dengan ancaman kematian, diri sendiri, janin.
Diagnosa keperawatan tersebut terdapat pada tinjauan teoritis juga penulis temukan pada tinjauan kasus.
C. Evaluasi
Berdasarkan observasi masalah keperawatan belum teratasi, klien masih mengatakan takut terjadi sesuatu pada bayi nya. TD 100/70 mmHg, nadi 100x permenit, suhu: 36.5ºC, Penapasan 28 x/menit






















BAB V
PENUTUP

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. S dengan plasenta previa yang dilakukan selama sehari dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengkajian/pengumpulan data mengenai status kesehatan pada pasien antenatal dikumpulkan dari :
1) Data primer : yang berasal dari pasien sendiri, baik melalui wawancara maupun pemeriksaan fisik.
2) Data tertier : yang berasal dari dokumentasi perawatan pasien.
2. Selama pengkajian pada ibu dengan antenatal care tidak ada faktor penghambat, sebab pasien dapat bekerjasama dengan baik.
3. Diagnosa keperawatan pada ibu dengan antenatal care ditegakan berdasarkan respon klien.
4. Perencanaan dibuat dengan mengacu pada pemenuhan kebutuhan klien dengan mempertimbangkan kondisi klien saat pelaksanaan dan melihat pada teori.
5. Evaluasi keperwatan berdasarkan tindakan yang telah dilakukan.
6. Pendokumentasian asuhan keperawatan yang disusun adalah sebagai pertanggungjawaban dalam pemberian asuhankeperawatan.





























DAFTAR PUSTAKA
1. Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta, 1998
2. Sarwono Prawiroharjo, Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka, 2002
3. Abdul Bari Saifudin, Buku Pedoman Praktek Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka, 2002.
4. Hamilton PM, 1995, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta
5. Hariadi R, 1991, Obstetri Williams, Airlangga University Press, Surabaya
6. Ibrahim, Christin S, 1993, Perawatan Kebidanan (Perawatan Nifas), Bharata Niaga Media Jakarta
7. Long C Barbara, 1996, Perawatan Medika Bedah, YIA Pendidikan Keperawatan Pajajaran Bandung, Bandung
8. Bobak, maternity nursing, alih bahasa, Maria A. Wijayarini, Peter I. Anugrah. Jakarta : EGC,2004.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar